Senin, 03 Oktober 2016

PUBLIC RELATIONS

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Era modern yang memasuki kehidupan kita sekarang ini sangat mempengaruhi perkembangan dunia industri dan hiruk pikuk aktifitas individunya. Sebagai makhluk sosial yang selalu menggunakan dan membutuhkan satu sama lain, fenomena ini berdampak pada berkembangnya tingkat interaski sesama manusia sehingga meningkatkan intensitas public relations di kehidupan ini.
Public relations yang sudah digunakan dan ada semenjak manusia lahir mengalami perkembangan fungsi. Tidak hanya digunakan untuk komunikasi antar sesama guna menyelesaikan masalah, alih-alih medium ini (public relations) juga digunakan sebagai metode dan landasan ilmu pengetahuan bahkan sampai ke profesi.
Kebutuhan manusia akan public relations tidak bisa dipisahkan dari kehidupan keseharian. Pentingnya pengetahuan akan public relations dan sejarah berkembangnya menjadikan kita sebagai pelajar khususnya dan masyarakat umumnya paham akan kepentingannya dalam kehidupan ini.
Untuk itu, dalam makalah ini akan membahas tentang berkembangnya fungsi public relations dan definisi serta fungsi utama public relations dalam makalah ini.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana perkembangan fungsi public relations?
2.      Apa pengertian dan fungsi public relations?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Menjelaskan perkembangan fungsi public relations.
2.      Menjelaskan pengertian dan fungsi public relations.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    PERKEMBANGAN FUNGSI PUBLIC RELATIONS
Mengenai kapan lahirnya konsep public relations dan kapan public relations itu dipraktekkan dalam masyarakat, terdapat beberapa pendapat atau versi yang berbeda-beda. Tetapi sebagai fenomena sosial dan sebagai suatu kegiatan baku dalam masyarakat, public relations itu sudah ada sejak manusia lahir di dunia; jadi sama tuanya dengan dengan peradaban manusia. Sebagai ilmu pengetahuan, public relations relatif masih baru. Ia termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial, seperti ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, komunikasi dan lain-lain. Secara spesifik ilmu ini adalah salah satu cabang dari ilmu komunikasi, yang dipraktekkan dalam bidang kegiatan tertentu. Ia juga merupakan suatu profesi yang bersangkut paut dengan hubungan antara suatu lembaga/organisasi dengan publiknya, yang ikut menentukan kelangsungan lembaga itu. Munculnya public relations dapat ditelusuri pada zaman Thomas Jefferson (di sini konsep public relations dapat diartikan sebagai manajemen modern). Public relations merupakan engineering of consent (rekayasa sikap, opini, dukungan, atau pendapat umum). Menurut Thomas Jefferson, dalam masyarakat yang demokratis kita semua tergantung pada persetujuan (consent) rakyat. Dalam hubungan ini terdapat dua fungsi pokok dari public relations yaitu:[1]
1.      Sebagai alat untuk mengerti atau memahami sikap publik dan mengetahui apa yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh perusahaan untuk mengubah sikap mereka.
2.      Sebagai suatu program aksi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Public Relations pertama kali hanyalah merupakan gejala, kemudian menjadi kegiatan tak terorganisasikan (unorganized activity), lalu menjadi aktifitas terorganisasikan (organized activity) dengan konsep yang khas dan jelas yang menuju kepada satu profesi, dan selanjutnya menjadi bahan studi perguruan tinggi yang mengarah ke pengakuan menjadi cabang baru dari ilmu-ilmu sosial.[2]
Sejarah public relations tidak lepas dari jasa sejumlah tokoh: Edward L. Bernays, Ivy Lee, T.J Ross, George Miaelis, dan sebagainya yang dipandang sebagai pelopor public relations. Merekalah yang mendirikan public relations Councelling Firm pada tahun 1923. Edward L. Bernays merupakan salah satu pelopor profesi public relations yang terkemuka. Ia adalah orang pertama yang menulis buku tentang public relations dan menyelenggarakan kursus public relations pertama di New York University. Buku perdananya berjudul Crystalling Public Opinion.
Di indonesia, public relations secara institusional baru tampak pada tahun 1950-an, meskipun berbagai bentuk dan kegiatannya itu telah ada sebelumnya. Istilah public relations di Indonesia baru populer setelah beberapa perusahaan swasta asing di awal 1950-an, dalam usaha menanamkan citra (image) perusahaan di tengah masyarakat Indonesia, membentuk bagian tersendiri di dalam organisasi mereka, yang mereka namakan public relations. Perusahaan asing yang dimaksudkan adalah: perusahaan minyak “Stanvac”, “Caltex”, “BPM”, dan “Shell”.[3]
Perkembangan ekonomi Indonesia yang pesat sejak tahun 1970-an, mendorong berkembangnya berbagai perusahaan asing dan perusahaan patungan di samping itu juga berkembangnya jasa periklanan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan public relations di Indonesia. Mereka memakai biro-biro iklan yang besar untuk melakukan berbagai kegiatan public relations, karena umumnya mereka sendiri tidak atau belum memiliki ahli untuk menangani public relations secara profesional. Keadaan ini, di samping keterbatasan lahan garapan biro periklanan itu sendiri, menimbulkan dorongan bagi para ahli yang semula berkecimpung di dunia periklanan untuk mendirikan usaha baru khusus di bidang public relations. Demikianlah, maka pada akhir tahun 1985 terdapat paling sedikit lima perusahaan public relations yang didirikan dan dikelola oleh tenaga ahli yang sudah punya dasar pendidikan public relations dan komunikasi massa. Selanjutnya, perkembangan jumlah perusaan public relations secara alami merangsang usaha untuk mempersatukan diri dalam suatu wadah. Maka pada tahun 1987 lahirlah kemudian APRI (Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia) yang beranggotakan tiga belas perusahaan public relations.[4]

B.     PENGERTIAN DAN FUNGSI PUBLIC RELATIONS
1.      Beberapa Definisi Public Relations
Public relations yang untuk mudahnya dapat disingkat menajadi purel atau P.R mempunyai dua pengertian, yakni:
Pertama  : purel sebagai “method of communication”
Kedua    : purel sebagai “state of being”.
Purel dalam pengertian method of communication merupakan rangkaian atau sistem kegiatan (order or system of action), yakni kegiatan berkomunikasi secara khas. Purel dalam pengertian state of being adalah perwujudan kegiatan berkomunikasi tersebut sehingga melembaga.[5] Pengertian public relation bisa dijelaskan dengan beberapa definisi yang satu dengan yang lain berbeda, tapi esensinya sama. Untuk dapat memahami pengertian  lebih luas dan dalam, kita dapat menelaah pendapat para pakar, untuk kemudian kita simpulkan, sehingga kita dapat mencerna inti hakikinya.
The British Institute of Public relations memberikan definisi sebagai berikut:
“ practice is the deliberate, planned and sustained effort to establish and maintain mutual understanding between an organization and its public.” (upaya yang sungguh-sungguh, terencana, dan berkesinambungan untuk menciptakan dan membina saling pengertian antara organisasi dan publiknya).
Public relations News memberikan definisi yang lebih luas, yaitu :
“the management function which evaluates public attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or an organization with the public interest, and executes a  program of action to earn public understanding and acceptance [6]
Frank Jefkinse memberikan definisi :
“public realtions consist of all forms of planned communication, outwards band inwards, between an organization and its publics for the purpose of achieving specific objectives concerning mutual understanding.”
Edward L. Bernays, dalam bukinya Public relations mengatakan:
“Public realtions as three meanings: (1) information given to the public, (2) persuasion directed to the public to modify attitudes and actions of an institution, (3) efforts to integrate attitudes and actins of an institution” (Public relations mempunyai tiga arti, yaitu (1) penerangan kepada masyarakat, (2) persuasi untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat, (3) usaha untuk megintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya).[7]
Rex Harlow mendefiniskan Public relations sebagai berikut:
“ adalah fungsi manajemen yang unik yang membantu membangun dan memelihara jalur komunikasi, memunculkan pemahaman, kerja sama antar organisasi dan publiknya; melibatkan manajemen permasalahan dan isu; membantu manajemen untuk terus menginformasikan dan tanggap terhadap opini publik; mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan umum; membantu manajemen untuk tetap mengkuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, melayani sebagai sistem peringatan dini untuk membantu mencegah kecenderungan negatif; dan menggunakan peneltian yang sehat dan etika komunikasi sebagai alat utamanya.”[8]
World Assembly of Public relations berasumsi bahwa:
Public Relation adalah seni dan ilmu sosial yang menganalisa tren, memprediksi konsekuensi dari tren tersebut, memberikan masukan bagi para pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan tindakan dari program yang direncanakan, yang akan melayani organisasi dan kepentingan publik – The Mexico Definition”.


Cultip, Center, dan Broom menyatakan bahwa:
“adalah fungsi manajemen yang mengidentifikasi, membangun, dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan berbagai publik yang menjadi penentu kesuksesan dan kegagalannya”.
Sedangkan Public relations Society of America (PRSA) menjelaskan definisi PR adalah:
“ membantu suatu organisasi dan publiknya untuk beradaptsi satu sama lain. Public relations adalah upaya organisasi untuk meraih kerja sama dengan sekelompok orang. Public relations membantu organisasi berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif dengan publik utama mereka”.[9]
Dari berbagai definisi yang dikemukakan para ahli di atas dapat dilihat bahwa walaupun berbeda-beda ada beberapa kesamaan pokok pikiran, yakni:
a)      Public relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang baik dari publik/ masyarakat.
b)      Sasaran public relations adalah menciptakan opini publik yang favourable, menguntungkan semua pihak.
c)      Public relations merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi/perusahaan.
d)     Public relations adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu badan/oganisasi dengan masyarakat melalui suatu proses komunikasi timbal balik atau dua arah. Hubungan yang harmonis ini timbul dari adanya mutual understanding, mutual confidence, dan image yang baik. Ini semua merupakan langkah-langkah yang ditempuh oleh public relations untuk mencapai hubungan yang harmonis.
Pengertian public relations mengacu pada segenap kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi atau lembaga, khususnya oleh suatu organ khusus di dalamnya yang tediri dari public relations officer (PRO) dalam rangka mengorganisasi dan mengkomunikasikan segala sesuatu guna mencapai saling pengertian yang lebih baik antara oganisasi dengan publik yang dituju, yakni sejumlah orang dengan siapa organisasi yang dimaksud ingin melakukan hubungan. Karena itu, public relations dapat dianggap sebagai alat atau medium untuk menciptakan hubungan dengan siapa saja yang dapat membawa keuntungan dan kemajuan bagi organisasi atau lembaga yang bersangkutan.[10]
Pada public relations melekat dua aspek yang hakiki yang tidak bisa tidak ada. Apabila tidak ada kedua aspek tersebut, maka nama lembaga atau nama kegiatan itu bukanlah public relations. Kedua aspek tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama: sasaran public relations adalah publik intern (internal public) dan publik ekstern (external public). Publik intern adalah orang-orang yang berbeda atau tercakup oleh organisasi, seluruh pegawai mulai dari staf sampai karyawan bawahan (dalam perusahaan termasuk antara lain pemegang saham). Sedang publik ekstern adalah orang-orang yang berada di luar organisasi yang ada hubungannya dan yang diharapkan ada hubungannya.
Kedua: kegiatan public relations adalah komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two way traffic communication). Ini berarti bahwa dalam penyampaian informasi, baik ke publik intern maupun publik ekstern harus terjadi umpan balik. Dengan demikian Public Relations Officer yang melakukan kegiatan tersebut mengetahui opini publik (public opinion) sebagai efek dari komunikasi yang ia lakukan. Sudah tentu opini publik yang menyenangkan (favourable) yang diharapkan. Apabila yang terjadi sebaliknya, maka ia harus berusaha agar yang negatif menjadi positif.[11]   

2.      Fungsi Public Relations
Public Relations mempunyai fungsi timbal balik, ke luar dan ke dalam. Ke luar ia harus mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran (image) masyarakat yang positif terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasi atau lembaganya. Ke dalam, ia berusaha mengenali, mengidentifikasi hal-hal yang dapat menimbulkan sikap dan gambaran yang negatif (kurang menguntungkan) dalam masyarakat sebelum sesuatu tindakan atau kebijakan itu dijalankan. Ini berarti ia harus mengetahui dari dekat apa yang terjadi di dalam perusahaan atau lembaganya, termasuk ketentuan kebijakan dan perencanaan tindakan. Ia berperan dalam membina hubungan baik antara lembaga atau organisasinya dengan masyarakat dan dengan media massa.
Fungsi pokoknya adalah mengatur lalu lintas, sirkulasi informasi internal dan eksternal, dengan memberikan informasi serta penjelasan seluas mungkin kepada publik atau masyarakat mengenai kebijakan, program, serta tindakan-tindakan dari lembaga atau organisainya, agar dapat dipahami sehingga memperoleh public support dan public acceptance. Memang secara ideal public relations itu dapat bertindak sebagai juru bicara organisasinya, di samping juga sebagai koordinator dari semua lalu lintas informasi dengan masyarakat. Untuk bisa melaksanakan tugasnya secara sempurna, wajar kalau public relations ditempatkan dalam kedudukan sebagai bagian dari mekanisme pengambilan keputusan, dan karena itu ia juga harus dekat dengan pejabat pengambil keputusan. [12]










BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1.      Perkembangan fungsi public relations
Public Relations pertama kali hanyalah merupakan gejala, kemudian menjadi kegiatan tak terorganisasikan (unorganized activity), lalu menjadi aktifitas terorganisasikan (organized activity) dengan konsep yang khas dan jelas yang menuju kepada satu profesi, dan selanjutnya menjadi bahan studi perguruan tinggi yang mengarah ke pengakuan menjadi cabang baru dari ilmu-ilmu sosial.
2.      Pengertian dan fungsi public relations
Pengertian:
Public relations adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu badan/oganisasi dengan masyarakat melalui suatu proses komunikasi timbal balik atau dua arah.
Fungsi:
      Fungsi pokoknya adalah mengatur lalu lintas, sirkulasi informasi internal dan eksternal, dengan memberikan informasi serta penjelasan seluas mungkin kepada publik atau masyarakat mengenai kebijakan, program, serta tindakan-tindakan dari lembaga atau organisainya, agar dapat dipahami sehingga memperoleh public support dan public acceptance.





DAFTAR PUSTAKA

Butterick, Keith. Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Effendy, O.U. Human Relation & Public Relation. Bandung: CV. Mandar Maju, 1972.

Rachmadi, F. Public Relations dalam Teori dan Praktek “Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.



       [1] F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Gramedia, 1992), 14.
       [2] Onong Uchjana Effendy, Human Relation & Public Relation (Bandung: Mandar Maju, 1972), 115
       [3]Rachmadi, Public Relations dalam Teori, 15.
       [4] Ibid., 16.
       [5] Onong, Human Relation, 94.
       [6] Rachmadi, Public Relations dalam Teori, 18.
       [7]Ibid., 19.
       [8] Keith Butterick, Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 7.
       [9] Ibid., 8.
       [10] Rachmadi, Public Relations dalam Teori, 20.
       [11] Onong, Human Relation, 109.
       [12] Ibid., 22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar