BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam perkembangannya ilmu
pengatahuan dan teknologi berkembang begitu cepat, dampaknya semua sendi
kehidupan merasakan perkembangan ini,
termasuk dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan investasi manusia untuk
mempersiapkan kehidupan yang lebih baik dikemudian hari, maka seduah menjadi
kewajiban untuk mengelola pendidikan secara professional agar didapati hasil
yang maksimal pula.
Teknologi adalah perkembangan alat
bantu untuk memudahkan pekerjaan manusia. Teknologi juga sebagai alat untuk
pemanfaatan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Teknologi pun memasuki berbagai
bidang dalam kehidupan manusia untuk meningkatkan efektifitas suatu produksi
ataupun kegiatan untuk penggunanya. Dunia pendidikan pun tidak luput dari
integrasi teknologi dalam rangka efektifitas dan efisiensi pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian
dari teknologi pendidikan ?
2.
Apa saja yang
termasuk karakteristik teknologi pendidikan ?
3.
Bagaimana dasar
dan tujuan teknologi pendidikan ?
C.
Tujuan
Pembahasan
1.
Dapat
mengetahui teknologi pendidikan.
2.
Dapat
mengetahui karakteristik teknologi pendidikan.
3.
Dapat mengetahui
dasar dan tujuan teknologi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertin
Teknologi Pendidikan
Istilah
teknologi berasal dari bahasa Yunani technologia yang menurut Webster Dictionary techne
berarti seni, keahlian atau sains, dan logos berarti ilmu.[1]
Sedangkan teknologi pendidikan menurut AECT (Association For Educational
Communication Technology) adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu yang
meliputi manusia, prosedur, ide, alat, dan organisasi untuk menganalisis
masalah serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan
masalah yang berhubungan dengan segala aspek belajar.
Ada pula yang
berpendapat bahwa teknologi pendidikan adalah pemikiran yang sistematis tentang
pendidikan yang dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi modern, akan tetapi
juga tanpa alat-alat itu.
Pada hakikatnya
teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang
pendidikan Teknologi pembelajaran merupakan sebuah konsep yang kompleks
sehingga mempunyai definisi yang kompleks pula. Ada beberapa definisi yang
diutarakan diatas. Namun dari beberapa definisi
tersebut mempunyai subtansi dan bermuara pada maksud dan tujuan yang sama. Sesuai
dengan dua definisi diatas, teknologi pendidikan dapat diartikan sebagai
perpaduan software dan hardware dalam sistem pendidikan, dengan melihat bahwa
mengajar dan belajar adalah masalah yang harus dapat diselesaikan dan dihadapi
secara rasional dan alamiah. Sejalan dengan pengertian kedua, teknologi
pendidikan melihat bahwa komponen-komponen physically di dalamnya hanyalah
sebuah alat peraga yang dapat bermanfaat saat itu dikaitkan dengan sistem
pendidikan atau program pendidikan. Atau dengan kata lain, komponen-komponen
fisik (hardware) itu baru nampak perannya bila diterapkan sesuai dengan
program-program dalam sebuah sistem pendidikan (software). [2]
B.
Karakteristik
Teknologi Pendidikan
Dalam rangka
memenuhi tuntutan adalah dengan jalan memanfaatkan teknologi pendidikan atau
mengelola pendidikan, khususnya proses belajar melalui pendekatan teknologis.
Teknologi pendidikan mempunyai karakteristik tertentu yang sangat relevan bagi
kepentingan pendidikan :
1.
Penyebaran
informasi secara luas, merata, dan cepat, sehingga pesan dapat disampaikan
sesuai dengan isi yang dimaksud.
2.
Teknologi
pendidikan dapat menyajikan materi secara logis, ilmiah dan sistematis serta
mampu melengkapi, menunjang, memperjelas konsep-konsep, prinsip-prinsip atau
proposisi materi pelajaran
3.
Teknologi
pendidikan menjadi partner guru dalam rangka mewujudkan proses belajar mengajar
yang efektif, efisien dan produktif sesuai dengan kebutuhan dan tuntunan anak
didik.
4.
Teknologi
pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, dapat menyajikan materi
secara lebih menarik jika disertai dengan kemampuan memanfaatkannya.
Teknologi pendidikan sangat relevan bagi pengelolaan pendidikan
pada umumnya dan kegiatan belajar mengajar pada khususnya. Di karenakan beberpa
hal seperti :
a.
Teknologi pendidikan
memungkinkan adanya perubahan kurikulum, baik strategi, pengembangan maupun
aplikasinya. Teknologi pendidikan mempunyai fungsi luas yaitu sebagai masukan
bagi pembinaan dan pengembangan kurikulum yang dikaji secara ilmiah, logis,
sistematis dan rasional sesuai dengan tuntutan ilmu pengetahun dan teknologi.
b.
Teknologi
pendidikan berperan penuh dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, meskipun
sebenarnya dia tidak dapat menggantikan posisi guru secara mutlak.
c.
Teknologi
pendidikan membuat pngertian kegiatan belajar menjadi luas, lebih dari hanya
sekedar interaksi guru murid di dalam ruang dan waktu yang sangat terbatas.
Teknologi pendidikan dapat dianggap sebagai sumber belajar dan biasanya
memberikan rangsangan positif dalam proses pendidikan.
d.
Teknologi
pendidikan dapat membuat peranan guru berkurang, meskipun teknologi pendidikan
tidak mampu menggantikan guru secara penuh. Teknologi pendidikan adalah
teknologi pendidikan, guru adalah guru. Meskipun demikian bagi guru dan murid,
teknologi pendidikan memberikan sumbangan yang sangat positif. [3]
Dalam rangka
kegiatan pendidikan ada beberapa media yang dapat digunakan mulai dari yang
paling sederhana sampai kepada yang canggih. Beberapa media yang dimaksud
adalah :
a.
Papan tulis:
hampir digunakan di setiap rauangan kelas. Papan tulis biasanya terbuat dari
papan biasa, tripleks atau slate. Papan tulis sangat baik untuk membuat
tulisan, gambar, grafik dan sebagainya.
b.
Slide dan
filmstrip: merupakan gambar yang diproyeksikan, dapat dilihat dan mudah dioperasikan.
Di sekolah tradisional hampir tak pernah digunakan, karen slide dan filmstrip
mensyaratkan sumber tenaga listrik dan perangkat keras.
c.
Overhead
projector: proyektor lintas kepala (overhead projector) memproyeksikan
pada layar apa yang tergambar atau tertulis pada kertas transparan. Pengguna
transparan tidak jauh berbeda dengan pengguna papan tulis. Alat ini dapat
digunakan dengan tidak harus menggelapkan ruangan.
d.
Alat pendidikan
lainnya adalah mesin belajar, labolatorium bahasa,dan komputer.[4]
C.
Dasar dan Tujuan
Teknologi Pendidikan
Tujuan
pendidikan adalah mengubah anak, yaitu caranya berpikir merasa, berbuat, jadi
mengubah kelakuan. Kurikulum disusun untuk mendorong anak berkembang ke arah
tujuan itu sudah selayaknya pendidik maupun anak didik harus tau apa yang harus
dicapai. Atau tegasnya harus diketahui dengan jelas apa yang dapat dilakukan
oleh murid sebagai hasil pelajaran yang tidak dapat dilakukanya sebelum ia
mempelajarinya. Adanya tujuan yang jelas sekaligus memberikan ukuran tentang
keberhasilan pelajaran. Bila tujuan itu tidak dapat tercai maka ada kekurangan
dalam proses belajar mengajar itu. Secara empiris dapat dicari lalu percobaan,
cara manakah yang paling serasi untuk mencapai hasil yang ditentukan. Dengan
pendekatan teknologi pendidikan kita dapat menggunakan metode ilmiah untuk
menguji coba kan hipotesi tentang cara yang efektif guna mencapai suatu tujuan
yang telah di tentukan. Usaha ini pada hakikatnya tidak berbeda dengan metode
pemecahan masalah (method of problem solfing) yang dilakukan dalam
bidang ilmu lainnya.
Dalam garis
besarnya, langkah-langkah yang diikuti dalam metode teknologi pendidikan
adalah:
1.
Merumuskan
tujuan yang jelas yang harus dicapai yang dapat dipandang sebagai masalah.
2.
Menyajikan
pelajaran menurut cara yang dianggap serasi yang kita pandang sebagai hipotesis
yang perlu dites.
3.
Menilai hasil
pelajaran untuk menguji hipotesis itu.
4.
Mencari
perbaikan andaikan hasilnya belum memenuhi syarat atau standar yang ditentukan
dan melangsungkan percobaan dengan cara lain sampai tercapai apa yang
diharapkan.
Teknologi
pendidikan mengharuskan guru merumuskan tujuan yang jelas memikirkan metode
yang dianggapnya paling efektif untuk mencapai tujuan. Tujuan yang jelas
merupakan pegangan untuk memilih metode yang tepat. Selanjutnya teknologi
pendidikan menuntut agar diadakan penilain yang segera tentang apa yang telah
dipelajari. Banyak guru yang melakukan penilaian hanya beberapa kali dalm satu
semester dalam bentuk ulangan.
Bila guru menerapkan
prinsip-prinsip teknologi pendidikan secara konsekuen maka terbuka baginya
jalan untuk memperbaiki mutunya sebagai guru. Langkah-langkah dalam teknologi
pendidikan dapat digunakan sebagai pedoman untuk menyusun program suatu lembga
pendidikan tapi juga merencanakan suatu pelajaran bahkan untk memecahkan tiap
masalah pengajaran yang sewaktu-waktu timbul dalam kelas.[5]
Teknologi
Pendidikan dalam keseluruhan kegiatannya bertujuan untuk:
1.
Meningkatkan
fungsi dan peran komponen-komponen sistem instruksional seperti guru, pesan,
bahan, peralatan, teknik, lingkungan dan sebagainya untuk memecahkan
masalah-masalah kependidikan.
2.
Meningkatkan
fungsi pengembangan instruksional seperti riset teori, desain, produksi,
logistik dan sebagainya untuk menganalisis masalah, merancang, melaksanakan dan
menilai upaya pemecahan masalah-masalah kependidikan.
3.
Meningkatkan
fungsi manejemen instruksional, baik manajemen personil maupun manajemen
organisasinya untuk mengkoordinasikan salah satu atau beberapa fungsi yang
telah disebutkan di atas.
Jika dikaji
lebih mendalam mengenai ciri-ciri dan tujuan teknologi pembelajaran di atas,
jelaslah bahwa kehadiran teknologi pembelajaran dalam dunia pendidikan adalah
karena adanya dorongan-dorongan tertentu.
Adapun hal-hal
yang mendorong dikembangkannya teknologi pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.
Adanya siswa atau peserta didik yang memerlukan
bantuan dalam belajar sesuai dengan kemampuannya, kebutuhannya, kondisinya dan
tujuannya.
b.
sumber-sumber
tradisonal sudah tidak mencukupi lagi kebutuhan pendidikan, oleh karena itu,
perlu dikembangkan dan dimanfaatkannya sumber-sumber belajar baru.
c.
Adanya komponen-komponen
sistem instruksional berupa pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan
lingkungan yang perlu didayagunakan agar dapat mencapai tujuan pembelajaran
secara efektitif dan efisien.
d.
Adanya kegiatan
sebagai suatu sistem dalam mengembangkan sumber-sumber belajar sebagai komponen
sistem instruksional yang bertolak dari suatu teori tertentu dan hasil
penelitian, kemudian dirancang, diproduksi, disajikan, digunakan, dinilai untuk
disempurnakan, kemudian disebarkan.
e.
Adanya kegiatan
belajar yang memanfaatkan sumber belajar sebagai komponen sistem instruksional,
serta lembaga atau instansi yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut
sehingga perlu dikelola dengan baik agar kegiatan tersebut lebih berdaya guna.
Kelima latar
belakang tersebut, secara konseptual merupakan gejala bidang teknologi
pembelajaran, sekaligus latar belakang diterapkannya konsep teknologi
pembelajaran.[6]
BAB III
KESIMPULAN
Ø Teknologi pendidikan adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu
yang meliputi manusia, prosedur, ide, alat, dan organisasi untuk menganalisis
masalah serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan
masalah yang berhubungan dengan segala aspek belajar.
Ø Karakteristik teknologi
pendidikan
a.
Penyebaran
informasi secara luas, merata, dan cepat.
b.
Teknologi
pendidikan dapat menyajikan materi secara logis, ilmiah dan sistematis.
c.
Teknologi
pendidikan menjadi partner guru dalam rangka mewujudkan proses belajar mengajar
yang efektif.
d.
Teknologi
pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
Ø Dasar dan tujuan teknologi pendidikan.
a.
Meningkatkan
fungsi dan peran komponen-komponen sistem instruksional.
b.
Meningkatkan
fungsi pengembangan instruksional.
c.
Meningkatkan
fungsi manejemen instruksional, baik manajemen personil maupun manajemen organisasinya
DAFTAR
PUSTAKA
Danim,
Sudarwan. Media Komunikasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 1995.
Mudhoffir, Teknologi
Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986.
Nasution, Teknologi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 1982.
Pidarta, Made. Landasan
Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
[1] Nasution, Teknologi
Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara,1982), 2.
[2] Mudhoffir, Teknologi
Instruksional (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1986), 5.
[3]Sudarwan Danim,
Media Komunikasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 1995). 4.
[4] Ibid., 18.
[5] Nasution, Teknologi
pendidikan,.. 9-11.
[6] Made Pidarta, Landasan
Kependidikan ( Jakarta: Rineka
Cipta, 1997). 10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar